INNALILLAH! Ustadz Syaefuddin Zuhri Wafat Saat Imami Sholat Subuh, Ustadz Yusuf Mansur Takbir!



Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Kabar duka datang dari Ustadz Yusuf Mansur atau yang biasa disapa UYM.

Ustadz Yusuf Mansur membagikan kabar duka setelah Ustadz Syaefuddin Zuhri meninggal dunia saat sedang menjadi imam Sholat Subuh.

Kabar duka ini dibagikan Ustadz Yusuf Mansur di akun Instagramnya @yusufmansurnew.

"Ust Syaepuddin Zuhri, ngimamin shalat shubuh, wafat. Allaahu Akbar...!! Lagi baca Qs. Al Mu'minuun ayat 4. Ini Masjid Sakinah Warrahmah," tulis Ustadz Yusuf Mansur.

"Saya pernah ke sana. Bareng alm KH Arifin Ilham," tulis Ustadz Yusuf Mansur lagi.

Ustadz Yusuf Mansur pun mengaku iri.

"Ngiri bener. Yaa Rabb... Sebelum wafat, beliau kata Ust Haji Barkah, dan saksi mata, sempet istighfar 3x... Yaa Allah, wafatkan kami dlm keadaan mulia dan husnul khatimah," tulis Ustadz Yusuf Mansur.

Kejadian tak terduga dialami oleh M Sirajul Milal (22) saat menjadi imam shalat isya di Mushala Pesantren Ilmu Giri, Padukuhan Nogosari RT 06, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul.

M Sirajul Milal merupakan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Saat memimpin shalat Isya, M Sirajul Milal tiba-tiba saja terperosok sumur sedalam 7 meter pada Sabtu (30/11/2019).

Nyawanya pun tak terselamatkan.

M Sirajul Milal sedang melakukan makrab bersama sekitar 100 mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ketika malam mereka menggelar sholat Isya berjamaah.

M Sirajul Milal yang ditunjuk untuk menjadi imam sholat Isya berjamaah.

Ketika sujud di rakaat ketiga, lantai mushala tempat M Sirajul Milail berdiri tiba-tiba saja ambruk.

Sedangkan di bawah lantai tersebut ada sumur sedalam 7 meter.

Imam sholat Isya itu pun terperosok ke dalam sumur yang berisi air dengan kedalaman tiga meter.

Teman-teman korban sontak berteriak meminta tolong pada warga sekitar.

Seorang warga yang mendengar teriakan minta tolong, Wardoyo mencoba menolong.

Wardoyo yang mengaku tidak bisa berenang nekat turun ke dalam sumur.

"Saya itu tidak bisa berenang, tetapi karena niate (ingin) menolong."

Kepikiran cuma satu pakai selang air tak tarik, lalu saya turun. Korban sudah tidak kelihatan," jelasnya seperti yang dikutip dari Kompas.com.


Setelah beberapa kali menyelam ke dalam air sumur yang dingin sambil tetap berpegangan kepada tali dan selang, akhirnya Wardoyo dapat meraih tubuh korban yang sudah berada di dasar sumur.


"Posisi saya sudah menyentuh (korban) (bagian) seperti kain gitu, saya keinginan, sudah sesak nafas. Masnya (teman korban) turun dan mengangkat (korban)," lanjut Wardoyo.


Korban pun langsung dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati Bantul.


Sementara Wardoyo yang sudah sangat kelelahan dibawa ke Rumah Sakit Nur Hidayah untuk mendapatkan perawatan.


Wardoyo bercerita sumur itu dibangun sekitar tahun 2005.


Sementara bangunan mushalanya baru dibangun sekitar 2,5 tahun lalu.




Bangunan mushala sendiri terbuat dari kayu.


Mulai dari lantai, atap hingga bagian atap yang dibuat dari bambu dan kayu.


Wardoyo pun tidak menduga hal ini akan terjadi terlebih sebelum kejadian dia sempat membersihkan musala dan melihat kondisi lantainya masih kokoh.




Saya ke sana paginya, sebelum kejadian itu. Di tempat ambrol itu tidak ada kecurigaan (tanda) rusak," terang Wardoyo.


Namun memang bangunan di area Pesantren Ilmu Giri memang tidak rutin digunakan.


Bangunan di area itu hanya digunakan ketika bertepatan dengan kegiatan mahasiswa baru.


"Digunakan musiman kalau pas momen mahasiswa baru. Digunakan untuk acara-acara saja," terang Wardoyo.


"Termasuk musala. Warga setempat biasanya menggunakan untuk salat dan mujahadah namun tidak rutin."


"Hanya Selasa Pon saja," lanjut Wardoyo.


Musala Pesantren Ilmu Giri sendiri berbentuk panggung dan beralaskan bambu dengan luas 7 x 7 meter persegi.


Kini tempat pengimaman di mana korban terjatuh itu pun sepi dan sudah ditutup papan.


Kegiatan makrab yang dilakukan oleh sekitar seratus orang mahawasiswa UIN Sunan Kalijaya Yogyakarta itu pun telah dihentikan.


Sementara itu, Kapolsek Imogiri, Kompol Anton Nugroho sudah membenarkan kejadian tersebut.


"Korban terperosok. Saat rakaat ketiga saat melaksanakan sujud, tiba-tiba jatuh terperosok," terangnya.


"Murni (kecelakaan) Mas, sudah ada visum dan penyelidikan dari Infis Polres Bantul tadi malam," terangnya lebih lanjut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel